Keempat situs irigasi kuno China telah dianugerahi status warisan dunia oleh UNESCO pada bulan Juni lalu. Keputusan ini memperkuat keberadaan situs-situs tersebut sebagai bagian penting dari sejarah dan budaya China yang kaya.
Salah satu situs irigasi kuno yang diakui oleh UNESCO adalah sistem irigasi Dujiangyan di Provinsi Sichuan. Sistem ini telah ada sejak zaman Kekaisaran Qin sekitar 2.300 tahun yang lalu dan masih berfungsi dengan baik hingga hari ini. Dujiangyan digunakan untuk mengendalikan banjir, mengairi lahan pertanian, dan menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.
Selain Dujiangyan, UNESCO juga memberikan pengakuan kepada tiga situs irigasi kuno lainnya, yaitu sistem irigasi Lingqu di Provinsi Guangxi, sistem irigasi Zhengguo di Provinsi Shaanxi, dan sistem irigasi Sui dan Tang di Provinsi Henan. Keempat situs ini memiliki nilai sejarah dan teknologi yang sangat tinggi, serta memberikan kontribusi besar bagi pertanian dan pengelolaan sumber daya air di China.
Pengakuan dari UNESCO ini merupakan dorongan besar bagi pemerintah China untuk terus memelihara dan melestarikan keempat situs irigasi kuno tersebut. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah negara mereka.
Dengan adanya status warisan dunia, keempat situs irigasi kuno China menjadi destinasi wisata yang semakin menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain menawarkan keindahan arsitektur kuno, keempat situs ini juga memberikan wawasan yang berharga tentang teknologi dan kebijakan pengelolaan sumber daya air pada masa lalu.
Dengan demikian, pengakuan dari UNESCO ini tidak hanya memberikan kehormatan bagi keempat situs irigasi kuno China, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah bagi generasi mendatang. Semoga keempat situs irigasi kuno ini tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi-generasi yang akan datang.