Konsumsi paracetamol secara rutin pada lansia dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius. Paracetamol adalah obat yang umum digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan demam, namun jika dikonsumsi secara rutin dan dalam dosis yang tinggi, dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh.
Salah satu komplikasi yang dapat terjadi akibat konsumsi paracetamol secara rutin pada lansia adalah kerusakan pada hati. Paracetamol yang dikonsumsi dalam dosis tinggi dapat merusak sel-sel hati dan menyebabkan kerusakan yang parah. Hal ini dapat menyebabkan hepatitis toksik, sirosis hati, atau bahkan gagal hati yang bisa berujung pada kematian.
Selain itu, konsumsi paracetamol secara rutin juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Paracetamol yang dipecah dalam tubuh akan menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan. Kerusakan pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal kronis yang membutuhkan perawatan medis intensif.
Selain itu, konsumsi paracetamol secara rutin juga dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti maag atau tukak lambung. Paracetamol yang dikonsumsi dalam dosis tinggi dapat merusak lapisan lambung dan usus, sehingga menyebabkan peradangan dan luka pada saluran pencernaan.
Untuk itu, penting bagi lansia untuk tidak mengonsumsi paracetamol secara sembarangan dan dalam dosis yang tidak sesuai. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan paracetamol sebagai obat penghilang rasa sakit atau demam. Selain itu, pastikan untuk mengikuti aturan pakai dan dosis yang dianjurkan oleh dokter untuk menghindari risiko komplikasi kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi paracetamol secara rutin. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua.