Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa mengonsumsi daging kambing bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi. Namun, ahli gizi membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa daging kambing sebenarnya bisa menjadi bagian dari diet sehat seseorang jika dikonsumsi dengan benar.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung, stroke, atau gagal ginjal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan pola makan kita agar bisa menjaga tekanan darah tetap stabil.
Dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika Serikat, ditemukan bahwa mengonsumsi daging kambing secara teratur bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi. Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak jenuh yang tinggi dalam daging kambing, yang bisa menyebabkan penumpukan plak di dalam pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Namun, ahli gizi menegaskan bahwa klaim tersebut terlalu generalisasi dan tidak sepenuhnya benar. Daging kambing sebenarnya mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, zat besi, dan vitamin B12 yang dibutuhkan tubuh. Jika dikonsumsi dengan benar dan dalam jumlah yang tepat, daging kambing bisa menjadi bagian dari diet sehat seseorang.
Ahli gizi menyarankan agar kita memilih daging kambing yang rendah lemak dan memasaknya dengan cara yang sehat seperti dipanggang atau direbus tanpa tambahan minyak. Selain itu, kita juga disarankan untuk mengonsumsi daging kambing secara moderat dan seimbang dengan jenis makanan lain seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
Jadi, meskipun ada klaim bahwa mengonsumsi daging kambing bisa meningkatkan risiko hipertensi, kita tidak perlu khawatir asal kita mengonsumsinya dengan benar dan seimbang. Penting bagi kita untuk selalu memperhatikan pola makan kita agar bisa menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit yang bisa timbul akibat pola makan yang tidak sehat.