Psikolog klinis sebut penyebab seseorang terkena “post holiday blues”

Written by kopawdkp on April 17, 2024 in Uncategorized with no comments.

Psikolog klinis sebut penyebab seseorang terkena “post holiday blues”

Liburan adalah waktu yang dinantikan oleh banyak orang. Setelah bekerja keras sepanjang tahun, liburan merupakan momen yang tepat untuk bersantai, melepaskan stress, dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami perasaan sedih dan kelelahan setelah liburan berakhir, yang dikenal sebagai “post holiday blues”.

Menurut psikolog klinis, terdapat beberapa penyebab seseorang terkena “post holiday blues”. Salah satunya adalah perubahan rutinitas. Selama liburan, seseorang biasanya memiliki waktu luang yang lebih banyak dan aktivitas yang berbeda dari sehari-hari. Ketika liburan berakhir dan harus kembali ke rutinitas yang biasa, seseorang mungkin merasa sulit untuk menyesuaikan diri kembali.

Selain itu, perasaan kecewa juga dapat menjadi penyebab dari “post holiday blues”. Selama liburan, seseorang mungkin memiliki harapan dan ekspektasi yang tinggi terhadap liburan tersebut. Ketika kembali dari liburan dan harus menghadapi kenyataan yang berbeda, seseorang dapat merasa kecewa dan sedih.

Psikolog klinis juga menyebutkan bahwa perasaan terisolasi dan kesepian dapat menjadi penyebab dari “post holiday blues”. Selama liburan, seseorang mungkin menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, namun setelah liburan berakhir, seseorang dapat merasa kesepian dan terisolasi karena harus kembali ke rutinitas yang biasa.

Untuk mengatasi “post holiday blues”, psikolog klinis menyarankan agar seseorang mencoba untuk mengubah rutinitas dan mencari hal-hal yang dapat membuat mereka senang dan bahagia. Seseorang juga disarankan untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman, serta mencari dukungan dari orang-orang terdekat.

Dengan memahami penyebab dari “post holiday blues” dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya, seseorang dapat mengurangi risiko mengalami perasaan sedih dan kelelahan setelah liburan berakhir. Liburan seharusnya menjadi momen yang menyenangkan dan melepaskan stress, bukan malah menimbulkan perasaan sedih dan kelelahan.

Comments are closed.